Assalamu'alaikum.
Jujur, gue kangen banget nulis disini lagi. Tapi, gara-gara semua inspirasi gue lenyap dengan anggunnya, gue jadi bingung mau nulis apa. Gue kacau, gue pusing, gue bingung harus mulai semuanya dari mana. Ibarat rumah nih, rumah yang siap buat di tempati, udah ada perabotannya pula, di bom, dan semuanya rata dengan tanah, puing-puing pun udah ngga ada, sirna semuanya.
Gara-gara semua masalah yang gue adepin, semua kreatifitas dan imajinasi gue, lenyap tak bersisa bak Dewi Shinta yang diculik Rahwana (ini sebenernya mau curhat apa mau cerita pewayangan sih...)
Keadaan gue sekarang lagi stuck, mati suri. Serasa, gue ngga bisa berkarya lagi, gue kehilangan mimpi-mimpi yang udah gue susun beberapa tahun belakangan ini, mimpi-mimpi yang telah gue gantungkan setinggi langit. Rasanya itu kaya hadiah panjat pinang, udah susah-susah digantungin, direbutin warga, dan akhirnya semua hadiahnya ilang, cuma tinggal bambunya doank.
Nyesek.
Yah, seperti itulah bentuk pikiran gue. Semua mimpi-mimpi yang telah gue susun ilang. Sekarang, gue ngga tau lagi mesti ngapain. Makanya, dari sekarang, gue harus nyusun planning yang mungkin gue lakuin untuk waktu dekat ini. Kaya merefreshingkan otak dari masalah-masalah yang lalu, dari pelajaran-pelajaran di sekolah yang bikin penat, dari rutinitas-rutinitas yang bikin gue kolot.
Pengennya sih pergi ketempat yang hijau, ada sungainya gitu, dan gue mainan air disana, ditemani Afgan. Tapi, ngga ada gunanya juga sih, apa Afgan mau sama gue (kasian banget sih idup gue). Yang mungkin bisa gue lakukan saat ini cuma bisa ngurung diri dikamar, setel radio atau MP3, mencoba mencari inspirasi, mengejar semua mimpi-mimpi gue yang belum terealisasikan.
Planning terdekat yang bakal gue realisasikan adalah gue pengen banget, berbah kaya dulu. Jadi seorang remaja pemimpi, membahagiakan orang lain, inspirasi lancar, dll. Gue cuma pengin menepi dari keramaian, kembali menjadi diriku yang dulu, bukan seorang yang menyerah pada keadaan, walaupun gue udah terpojok. Kalo gue boleh minta, gue pengin banget bahagia kaya dulu, ngga ada beban, loss.
Tapi, mau gimana lagi, gue harus membangun semuanya dari NOL. Dari gue yang belum mengenal apa-apa, dari gue yang cengoh, gue yang kuper. Sekarang, gue mencoba buat mencari kebahagiaan, walaupun harus 'menangis darah' dulu buat ngedapetin kebahagiaan itu. Gue harus mencoba sebahagia mungkin didepan banyak orang, agar mereka semua ngga terbebani dengan apa yang gue rasain sekarang. Yah, gue bisa membahagiakan orang lain dulu, sebelum membahagiakan diri gue.
Oke, cukup kali ya galaunya. Maapin ya kalo setiap posting gue galau mulu, maklum, ababil sih. hehe. Thanks udah mau baca rintihan hati gue yang drama abis.
Wassalam.
Jujur, gue kangen banget nulis disini lagi. Tapi, gara-gara semua inspirasi gue lenyap dengan anggunnya, gue jadi bingung mau nulis apa. Gue kacau, gue pusing, gue bingung harus mulai semuanya dari mana. Ibarat rumah nih, rumah yang siap buat di tempati, udah ada perabotannya pula, di bom, dan semuanya rata dengan tanah, puing-puing pun udah ngga ada, sirna semuanya.
Gara-gara semua masalah yang gue adepin, semua kreatifitas dan imajinasi gue, lenyap tak bersisa bak Dewi Shinta yang diculik Rahwana (ini sebenernya mau curhat apa mau cerita pewayangan sih...)
Keadaan gue sekarang lagi stuck, mati suri. Serasa, gue ngga bisa berkarya lagi, gue kehilangan mimpi-mimpi yang udah gue susun beberapa tahun belakangan ini, mimpi-mimpi yang telah gue gantungkan setinggi langit. Rasanya itu kaya hadiah panjat pinang, udah susah-susah digantungin, direbutin warga, dan akhirnya semua hadiahnya ilang, cuma tinggal bambunya doank.
Nyesek.
Yah, seperti itulah bentuk pikiran gue. Semua mimpi-mimpi yang telah gue susun ilang. Sekarang, gue ngga tau lagi mesti ngapain. Makanya, dari sekarang, gue harus nyusun planning yang mungkin gue lakuin untuk waktu dekat ini. Kaya merefreshingkan otak dari masalah-masalah yang lalu, dari pelajaran-pelajaran di sekolah yang bikin penat, dari rutinitas-rutinitas yang bikin gue kolot.
Pengennya sih pergi ketempat yang hijau, ada sungainya gitu, dan gue mainan air disana, ditemani Afgan. Tapi, ngga ada gunanya juga sih, apa Afgan mau sama gue (kasian banget sih idup gue). Yang mungkin bisa gue lakukan saat ini cuma bisa ngurung diri dikamar, setel radio atau MP3, mencoba mencari inspirasi, mengejar semua mimpi-mimpi gue yang belum terealisasikan.
Planning terdekat yang bakal gue realisasikan adalah gue pengen banget, berbah kaya dulu. Jadi seorang remaja pemimpi, membahagiakan orang lain, inspirasi lancar, dll. Gue cuma pengin menepi dari keramaian, kembali menjadi diriku yang dulu, bukan seorang yang menyerah pada keadaan, walaupun gue udah terpojok. Kalo gue boleh minta, gue pengin banget bahagia kaya dulu, ngga ada beban, loss.
Tapi, mau gimana lagi, gue harus membangun semuanya dari NOL. Dari gue yang belum mengenal apa-apa, dari gue yang cengoh, gue yang kuper. Sekarang, gue mencoba buat mencari kebahagiaan, walaupun harus 'menangis darah' dulu buat ngedapetin kebahagiaan itu. Gue harus mencoba sebahagia mungkin didepan banyak orang, agar mereka semua ngga terbebani dengan apa yang gue rasain sekarang. Yah, gue bisa membahagiakan orang lain dulu, sebelum membahagiakan diri gue.
Oke, cukup kali ya galaunya. Maapin ya kalo setiap posting gue galau mulu, maklum, ababil sih. hehe. Thanks udah mau baca rintihan hati gue yang drama abis.
Wassalam.
Komentar
Posting Komentar